Bagi mereka yang tidak pernah berpikir banyak tentang menabung, mungkin kisah ini bisa menjadi motivasi untuk memulai. Saki Tamogami (39), kini dikenal sebagai “Wanita Paling Hemat di Jepang” setelah mencapai tujuannya membeli tiga rumah dalam waktu kurang dari 15 tahun.
Saki baru berusia 19 tahun ketika ia memutuskan ingin memiliki tiga rumah pada usia 34 tahun. Ia segera menjalankan rencananya, dan keinginannya terpenuhi, tetapi bukan tanpa pengorbanan. Pada 2019, Saki tampil di acara TV Jepang, yang mendokumentasikan kebiasaannya yang sangat hemat. Ia mengungkapkan bahwa ia hanya menghabiskan 200 yen (sekitar Rp21 ribu) sehari untuk makanan, dan memasak semua makanannya di rumah, yang sebagian besar meliputi roti panggang, mi udon, dan lobak diskon.Ia biasanya menghabiskan kurang dari 50 yen (Rp5.400) untuk setiap kali makan. Dan kadang-kadang, Saki hanya menambahkan selai ke rotinya atau sepotong salmon ke nasinya sebagai hadiah untuk dirinya sendiri.
Selain itu, Saki juga mengatakan bahwa ia tidak membeli peralatan makan tambahan, melainkan hanya makan langsung dari pancinya untuk menghemat biaya cairan pencuci piring dan mangkuk. Saki diketahui bekerja di bidang real estate setelah lulus dari universitas dan menabung sebagian besar gajinya.
Ia senang melihat tabungannya bertambah. Dan yang juga membuatnya bisa menabung, Saki hidup dengan motto “Jangan pernah membeli sesuatu tanpa diskon”. Saki tidak pernah berfoya-foya untuk pakaian dan perabotan. Menurutnya, ia jarang pergi berbelanja, dan biasanya memakai barang-barang peninggalan dari keluarga dan teman-temannya.
Bahkan perabotannya, seperti meja, kulkas, dan tempat tidurnya, adalah barang bekas. Ia juga menjual rambutnya, yang tidak pernah diwarnai atau dikeriting, seharga sekitar 3.100 yen (sekitar Rp33 ribu) jika rambutnya tumbuh cukup panjang.
Dia dengan cermat mencatat semua pengeluaran hidupnya, bahkan pengeluaran terkecil, sehingga dia memiliki catatan ke mana semua uangnya pergi. Saki mampu membeli rumah pertamanya, yang terletak di Saitama, Tokyo, seharga 10 juta yen (sekitar Rp1 miliar) pada usia 27 tahun.
Dua tahun kemudian, dia membeli rumah kedua seharga 18 juta yen (Rp1,9 miliar). Dia akhirnya mencapai tujuannya pada tahun 2019 dan sebelum ulang tahunnya yang ke-35 ketika dia membeli rumah ketiganya seharga 37 juta yen (Rp4 miliar).
Saki mengungkapkan bahwa dia memutuskan untuk menjalani kehidupan yang disiplin dan hemat karena ingin menyelamatkan kucing-kucing liar. Dia akhirnya mampu mewujudkan mimpinya, dan sekarang mengelola kafe kucing, Kafe Yuunagi, di lantai dasar rumah ketiganya. Dia menyediakan tempat berteduh bagi banyak kucing liar dan mampu memenuhi kebutuhan kucing-kucing itu dengan keuntungan dari kafe tersebut. Saki mengakui bahwa kafe kucing bukanlah bisnis yang menguntungkan.
Namun, ia memiliki penghasilan tetap dari sewa yang diterima dari properti-propertinya yang lain, dan tengah berupaya untuk memperluas portofolio propertinya. Saki masih bekerja di bidang real estate dan masih hidup hemat.
“Penting untuk menghabiskan uang dan energi Anda untuk hal-hal yang Anda sukai,” katanya.
Warganet telah menyatakan kekaguman mereka terhadap kedisiplinan Saki, dengan banyak yang setuju bahwa apa yang ia capai bukanlah prestasi kecil. Kisah Saki Tamogami adalah bukti bahwa dengan tekad kuat dan pengorbanan, impian besar dapat dicapai, bahkan dengan cara yang paling tidak biasa.
Mengutip dari kanal Surabaya, 4 Agustus 2024, frugal living atau gaya hidup hemat kini menjadi pilihan di sejumlah kalangan, khususnya yang tinggal di perkotaan yang biaya hidupnya cenderung mahal. Ditelisik dari bahasa Inggris, frugal artinya hemat, dan living adalah gaya hidup. Dengan demikian, frugal living diartikan sebagai gaya hidup hemat.
No comment